PENGERTIAN SPORT MASSAGE
DISKRIPSI MATA KULIAH SPORT MASSAGE
sport massage merupakah matakuliah semester 7 Mata kuliah sport massage ini merupakan salah satu mata kuliah wajib, karna mata kuliah ini sangat penting di dunia olahraga, mata kuliah sport massage ini terapkan 2 sks biar waktu belajarnya lumayan lama dan bagi mahasiswa bisa puas belajarnya karna sudah lengkap teori dan praktekannya, jikalau mahasiswa sudah mampu menguasainya maka mereka bisa menerapkan pada masyarakat, tujuan mempelajari mata kuliah ini untuk memahami berbagai jenis-jenis gaya massage tersebut,bagi mahasiswa yang mempelajari massage ini bisa membekali ilmu nya ini kepada peserta didik yang sesuai dengan standar nasional dan internasional.
PENGERTIAN SPORT MASSAGE
Menurut Tarias (200: 1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan atau pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks. Hal senada diutarakan oleh C.K Giam (1993: 172) massage adalah menipulasi jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah dan limfa secara lokal maupun umum. Massage menghasilkan suatu stimulus pada jaringan lunak dan mengubah ujung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan memberikan ketegangan pada jaringan-jaringan lunak.
Sport massage adalah pengobatan pijat yang memperlakukan pada aspek fisik, fisiologis dan psikologis untuk atlet. Hal ini dapat digunakan sebelum atau sesudah kegiatan olahraga. Jika digunakan sebelum kegiatan olahraga akan sangat membantu dalam pemanjangan dan melonggarkan jaringan lunak. Pijat mengacu pada manipulasi sistematis jaringan lunak tubuh untuk tujuan terapeutik dan melancarkan peredaran darah. Olahraga pijat adalah ilmu dan seni menerapkan pijat dan teknik yang berkaitan dengan menjaga kesehatan atlet dan untuk meningkatkan kinerja atletik. (Patricia J. Benjamin, PhD Scott P. Lamp, LMT, 2005, ).Di kutip dari buku Anders Jelve´us dan Kristjan Oddsson. dalam bukunya mengatakan seorang physi- pengadilan cian ke Kaisar Romawi Markus Aurelius, menulis bahwa tujuan dari pijat adalah untuk melunakkan tubuh sebelum latihan (Calvert 2002). Dikatakan bahwa Galenus merekomendasikan bahwa semua latihan harus didahului dengan pijat dengan minyak (Calvert 2002). Pijat juga digunakan untuk gladiator (petarung pada zaman romawikuno) untuk latihan dan perkelahian, untuk meringankan rasa sakit dan berfungsi sebagai revitalisasi sebuah modalitas (Calvert 2002). Di India, di mana gulat selalu menjadi populer olahraga, pijat telah digunakan sebagai modalitas penyembuhan untuk pegulat sejak zaman kuno. Ketika orang biasa yang membutuhkan perawatan pijat mereka sering disebut spesialis dalam terapi sentuhan; itu terapis pijat berlatih sering pegulat (Calvert 2002).
SEJARAH SPORT MASSAGE
5. Teknik dasar manipulasi Tapotement
Sejarah massage
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Dalam bahasa Indonesia, tulisan “massage” di adaptasi menjadi masase. Para pelaku massage biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan masseus untuk wanita yang diambil dari bahasa Perancis.
Sejarah masase terungkap dengan penemuan artefak oleh para arkheolog yang menunjukkan penggunaan masase di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan masase untuk alasan-alasan medis, bukti tidak langsung sangat jelas menunjukkan kaitan masase dengan medis. Lukisan-lukisan di gua Eropa (abad 15000 SM) misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan sentuhan terapi.
Penggunaan pijat telah terdaftar awal 2200SM di Mesir, dan sekitar 1400 SM di tua Budaya Cina (Calvert 2002). Di Yunani kuno, Hippocrates (460-377 BC).
1. Bangsa Cina Purba
Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONGFU (kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).
2. Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : “Bangun pagi-pagi, cuci mulut, menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi”.
3. Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
4. Bangsa Yunani Purba
Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”. Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA.
Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiato
5. Abad ke-sembilan belas
Pada awal abad ke- 19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John G. Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku sport massage.
6. Akhir abad Sembilan belas
Pada akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, Masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.
Di Indonesia sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus di dalam olahraga Indonesia.
7. bangsa india
Di India, di mana gulat selalu menjadi populer dalam olahraga, pijat telah digunakan sebagai modalitas penyembuhan untuk pegulat sejak zaman kuno. Ketika orang biasa yang membutuhkan perawatan pijat mereka sering disebut spesialis dalam terapi sentuhan; itu
Di India, di mana gulat selalu menjadi populer dalam olahraga, pijat telah digunakan sebagai modalitas penyembuhan untuk pegulat sejak zaman kuno. Ketika orang biasa yang membutuhkan perawatan pijat mereka sering disebut spesialis dalam terapi sentuhan; itu
terapis pijat berlatih juga untu kepentingan pegulat.
(Calvert 2002).
8. bangsa swedia
The "Swedia movemont Cure" awalnya didirikan oleh pagar utama dan profesor Per Henrik Ling (1776-1839). Ini adalah konsep fisik olahraga, termasuk gizi, pijat, dan jaringan lunak peregangan, semua digunakan sebagai salah satu konsep terpadu. Itu teknik, kemungkinan dipengaruhi dari Cina, India, sumber Yunani kuno, dan Romawi, yang digunakan untuk menghasilkan kesehatan secara keseluruhan dan mengobati patologis tertentu kondisi (Taylor 1860). Ling awalnya dikembangkan sistem latihan senam, yaitu "alam
senam, "dirancang untuk menghasilkan manfaat kesehatan. Pada tahun 1813 Ling didirikan Royal Senam Tengah Institute di Swedia, mendidik instruktur senam (Taylor 1860). Institut masih ada hingga sekarang di Stockholm sebagai "Swedish School of Sport dan Ilmu Kesehatan, "mendidik calon fisik guru pendidikan dan pelatih olahraga khusus.
9. bangsa firlandia
Dengan pengaruh dari bentuk pijat Swedia, negara tetangga Finlandia mengembangkan salah satu sistem spesifik pertama pijat olahraga di awal dari tahun 1900-an. Budaya pijat di Finlandia adalah
kuat, dan penggunaan pijat pada atlet menjadi perpanjangan alami.
H. Australia Joseph Fay dijelaskan penggunaan pijat pada atlet di acara-acara internasional pada tahun 1916. Dalam buku pijat Ilmiah nya untuk atlet dia dijelaskan penggunaan pijat untuk menghapus otot
produk beracun, dan untuk mempromosikan pertumbuhan otot dan tulang (Benjamin & Lampu 1996).Selama 1924 Olimpiade di Paris
Finlandia pelari Paavo Nurmi, dijuluki oleh pers "Finn terbang," memenangkan lima medali emas, dan ia tampaknya berlari 1,5 km dan 5 km ras dengan hanya 30 menit beristirahat antara dua peristiwa. Paavo Nurmi membawa terapis pijat sendiri untuk permainan agar menerima pijatan setiap hari sebelum menghadapi kompetisi dan setelah kompetisi.
Pijat telah lama dikenal manusia terutama manusia dari timur. Pijat ini telah berabad-abad dilakukan oleh nenek moyang kita, bahkan menjadi suatu kebiasaan-kebiasaan atau suatu kegemaran terutama dikalangan kaum bangsawan dan orang-orang atasan. Sebab dengan pijat dapat diharapkan manfaat timbulnya perasaan hangat, segar dan nyaman pada tubuh.
Raja-raja mempunyai rombongan abdi-abdi yang bertugas untuk memijat, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang buta atau orang-orang ahli pijat yang sengaja dibutakan, disamping pertimbangan tata kesusilaan, mereka menganggap pula bahwa orang buta mempunyai kecakapan yang lebih baik dalam memijat. Hal ini dapat dimengerti, sebab dengan tidak berfungsinya salah satu indera penglihatan, kemampuan indera ini dapat pindah ke indera peraba atau indera perasa berfungsi untuk memberikan perasaan nyaman terhadap orang lain biasanya dilakukan orang buta.
Pijat masih dianggap rendah di dalam masyarakat kita sehingga pijat mempunyai kedudukan sangat rendah dalam pandangan setiap orang. Dukun-dukun pijat selalu mendapat ejekan sehari-hari. Meskipun demikian pijat terus hidup subur dan berkembang meluas, hanya sayang sekali tanpa mengalami kemajuan-kemajuan apa lagi kemajuan dalam segi keilmuannya. Pijat yang sekarang dilakukan oleh orang adalah sama dengan pijat yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang lampau tanpa mengalami perubahan dan perkembangan.
Pijat yang sebenarnya dimiliki orang-orang timur, tetapi karena kurang bangsa-bangsa timur untuk menyelidikinya, menyebabkan munculnya orang-orang barat yang merasa perlu untuk mengambil alih. Pijat di bawa pulang kenegerinya dan diselidikinya dari segala segi terutama segi keilmuannya ialah ilmu tentang anatomi tubuh manusia menjadi basis penyelidikannya. Di samping itu ilmu tentang Physiologi, Pathologi dan hygine juga menjadi ilmu penunjang di dalam penyelidikannya.
Kemudian dalam bentuk yang lebih sempurna, pijat diberi nama massage (diambil dari bahasa Francis) kembali pijat ke timur lagi. Patut dicatat disini nama-nama bangsa barat yang berjasa menemukan sistem dalam melakukan massage ialah : Prof. Thomson, Hoffa dan Goch. Sedang Head dan Mackensie adalah orang-orang yang mempunyai arti penting dalam memelihara dan mengembangkan dalam pengetahuan Massage.
Pengetahuan massage ini telah mulai berkembang di negara kita, dan diharapkan massage modern ini akan segera dapat menggantikan pijat yang masih kuno, yang masih menguasai di seluruh masyarakat kita. Bersamaan dengan ini akan lenyap pandangan rendah terhadap massage. Perintisan pendidikan massage di Indonesia dilakukan pada tahun 1958 - 1964 oleh Ern Till ahli massage dari Jerman di Rehabilitasi Centrum Surakarta. Kursus massage diselenggarakan bagi penyandang cacat netra yang hasilnya ±100 orang lulus lengkap dengan mendapat ijazah. Selain melatih orang penyandang cacat netra Ern Till juga melatih orang-orang awas untuk menjadi ahli pijat atau pelatih pijat.
Usaha-usaha uotuk lebih meningkatkan mutu dan memanfaatkan massage di Indonesia, sekarang nampak makin jelas Departemen Sosial melalui Panti Sosial Bina Netra menyelenggarakan latihan keterampilan massage. Hasilnya sekarang masseur-masseur penyandang cacat netra telah tersebar di Indonesia hidup mandiri dengan keterampilan massagenya.
10. Era Modern
Era massage modern mulai pada awal abad 19, ketika banyak penulis mendukung massage dan mengembangkan system mereka sendiri. Penulis yang paling ternama adalah Pehr Hendrik L (1776-1839), seorang ahli fisiologi Swedia dan instruktur kebugaran/ senam. Melalui pengalamannya di Universitas Lund dan Swedish Royal Central Institute Gymnastic, Ling mengembangkan sistem senam kesehatan dan latihannya sendiri, yang dikenal dengan Ling System Swedish Movements (gerakan Swedia system Ling), atau Swedish Movement Cure (Perawatan Gerakan gaya Swedia).Fokus utama dari karya Ling ada pada senam/kebugaran yang diterapkan pada perawatan terhadap penyakit dan atau cedera. Dalam hal ini, Ling merupakan mendukung Medical Gymnastics suatu subyek/ topic yang dipromosikan lebih dari 2000 tahun oleh Herodicus, seorang pengajar dari sekolah Hippocrates. Menurut Ling, gymnastic/senam medis adalah senam yang dilakukan dengan posisi yang tepat baik secara sendiri ataupun dengan bantuan orang lain, kita mencoba dengan mempengaruhi gerakan guna mengurangi ataupun mengatasi penderitaan yang muncul melalui kondisi-kondisi yang abnormal.
Era massage modern mulai pada awal abad 19, ketika banyak penulis mendukung massage dan mengembangkan system mereka sendiri. Penulis yang paling ternama adalah Pehr Hendrik L (1776-1839), seorang ahli fisiologi Swedia dan instruktur kebugaran/ senam. Melalui pengalamannya di Universitas Lund dan Swedish Royal Central Institute Gymnastic, Ling mengembangkan sistem senam kesehatan dan latihannya sendiri, yang dikenal dengan Ling System Swedish Movements (gerakan Swedia system Ling), atau Swedish Movement Cure (Perawatan Gerakan gaya Swedia).Fokus utama dari karya Ling ada pada senam/kebugaran yang diterapkan pada perawatan terhadap penyakit dan atau cedera. Dalam hal ini, Ling merupakan mendukung Medical Gymnastics suatu subyek/ topic yang dipromosikan lebih dari 2000 tahun oleh Herodicus, seorang pengajar dari sekolah Hippocrates. Menurut Ling, gymnastic/senam medis adalah senam yang dilakukan dengan posisi yang tepat baik secara sendiri ataupun dengan bantuan orang lain, kita mencoba dengan mempengaruhi gerakan guna mengurangi ataupun mengatasi penderitaan yang muncul melalui kondisi-kondisi yang abnormal.
FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN SPORT MASSAGE
Tidak semua pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian masa pada atlet tergantung dari banyak faktor,yaitu.
A) Cabang olahraga yang dilakukan
Untuk memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang cabang olahraga yang diikuti oleh atlet yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlet tenis meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlet pelari, pelompat, perhatian kita curahkan pada massage otot-otot tungkai.
B) Kondisi tubuh atlet
Kondisi tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-kadang otonya terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang pula ada atlet yang ototnya keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian massage.
C) Kontra indikasi terhadap masase
Adanya faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab kemungkinan besar atlet menderita suatu penyakit yang merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila massage diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang diderita. Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu diketahui mengenai status kondisi atlet, dengan mempelajari Kartu Kesehatan Atlet (dari dokter) terlebih dahulu.
Dibawah ini beberapa contoh keadaan tertentu dimana masase tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
(1) Suhu Tinggi/Demam
Tubuh akan langsung melawan racun yang akan masuk dan itu tidak terlihat dengan naiknya suhu tubuh. Pijat hanya akan melepaskan lebih banyak racun ke dalam sistem tubuh.
(2) Trombo-phlebitis dan kondisi-kondisi lain yang serupa
Plebitis adalah peradangan atau zat racun yang terjadi pada vena. Kulit didekat vena yang mengalami peradangan akan berwarna merah, panas, dan membengkang. Pasien mengalami sakit luar biasa dan peningkatan sensivitas di area di sekitar vena. Jika muncul gumpalan darah beku (trombus) di vena, maka pijat akan menimbulkan kontraidikasi karena gumpalan darah itu bisa berpindah sehingga menyebabkan kematian.
(3) Advances Varicose Veins
Pijat dapat membahayakan karena dapat menyebabkan peradangan menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
(4) Bekas luka atau operasi yang masih baru
Berhati-hatilah dengan bekas luka yang masih baru dan luka yang terbuka. Jaringan bekas luka lama bisa dipijat.
(5) Bengkak dan rasa sakit tanpa sebab
Keduanya mungkin tidak perlu dikhawatirkan tetapi akan bijaksana jika anda memeriksakannya ke dokter. Sesungguhnya tiap kondisi yang menyebabkan munculnya keraguan dibenak anda perlu diperiksakan oleh dokter untukmengetahui kemungkian terjadinya penyakit serius.
(6) Obat-obatan
Setelah dilakukan suntikan steroid (doping) daerah yang disuntik tidak boleh dipijat karena tekanan pada otot dengan steroid didalamnya akan membuat serat-serat terputus.
(7) Waktu
Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet yang harus dimassage lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling aktif saja yang dimasase. Sesunggunhya tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan masase. Setelah dimasase sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar
(8) Frekuensi pemberian masase sebenarnya tidak terikat pada batas waktu tertentu.
(9) Cuaca
Keadaan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap pemberian masase. Misalnya, berolahraga di daerah yang beriklim dingin akan lebih banyak mengalami cedera pada otot dibandingkan dengan berolahraga di daerah tropis.
D. Perlengkpan dan pengaturan ruang massage
Perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan di dalam ruang masase adalah:
(1) Bangku masase lengkap Ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu tinggi, mengingat bahwa masase selain tekanan kedua tangan dibutuhkan bantuan berat badan
(2) Bantal untuk landasan kepala
(3) Guling besar untuk landasan lutut
(4) Guling kecil untuk landasan kaki
(5) Selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak dimasase
(6) Handuk kecil untuk pembasuh keringat
(7) Waskom untuk tempat cuci tangan
(8) Kursi masseur
(9) Termos panas dan dingin
E. Bahan Pelincir (Lumbricant)
Penggunaan bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir sebaiknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan masase)
2) Tidak mudah menguap
3) Tidak mengandung wewangian yang menyolok
4) Tidak memberikan rangsangan dingin
5) Mudah didapat dan murah harganya
F. Pengaturan ruangan sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan.
Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:
1) Ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin
2) Penerangan lampu ruangan harus cukup
3) Ruangan masase harus bersih dan berdinding putih atau warna segar
4) Jendela sebagai fentilasi udara
5) Lantai jangan licin dan harus bersih
6) Ruangan masase sebaiknya dilengkapi kamar mandi
G. Posisi Pasien dan Urutan Bagian Tubuh yang Di-massage
Ada 3 hal yang berhubungan dengan posisi pasien saat akan di-masase,yaitu.
1) Letak pasien terhadap masseur harus mudah dan enak
2) Bagian tubuh yang di-masas harus benar-benar kendur
3) Pada saat bekerja masseur harus bebas dari rintangan,posisi duduk atau berdiri dalam sikap yang memungkinkan bekerja lebih efisien
Agar pasien dan masseur sama-sama nyaman saat masase dilakukan,perlu dilakukan penempatan posisi pasien dan masseur yang tepat ketika akan melakukan masase di setiap bagian tubuh. Berikut merupakan posisi pasien ketika akan di-masase.
1) berbaring terlentang,ketika bagian perut yang akan di-masase. Posisi masseur berada di sebelah kanan pasien
2) berbaring telungkup,ketika bagian tungkai dan kaki akan di-masase
3) berbaring miring
4) posisi duduk,ketika kepala dan pundak akan di-masase
Berikut merupakan urutan bagian tubuh yang di-masase untuk masase umum atau general massage.
1) Bagian belakang
Meliputi bagian paha,tungkai bawah,telapak kaki,bokong,pinggang atau punggug,tengkuk atau bahu
2) Bagian depan
Meliputi bagian paha,tungkai bawah,punggung kaki,lengan,dada,perut,dahi atau kepala.
TEKNIK DASAR MANIPULASI SPORT MASSAGE
1. Teknik dasar manipulasi EFFLEURAGE
Effleurage merupakan gosokan pada kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam. Tangan dibuat sedemikian rupa sehingga gerakannya tetap dan tekanan yang diberikan searah dengan aliran darah balik.
Gambar.1 : Contoh teknik manipulasi Efflurage
1.1. Manfaat Effleurage :
- Penerima mengalami rasa segera baik-makhluk dan relaksasi.
- Meratakan minyak pijat, lotion, krim, bedak bayi dengan lebih mudah.Sebuah hubungan kepercayaan dibentuk antara dua dari Anda sebagai tangan Anda menjadi terbiasa dengan tubuh penerima.
- Membelai memungkinkan Anda untuk membiasakan diri dengan jumlah tekanan untuk menerapkan.
- Effleurage menyediakan link antara teknik.
- Effleurage bila dilakukan secara perlahan memiliki tindakan penenang dan sangat bermanfaat untuk menenangkan saraf. Stres dan ketegangan mungkin lega sakit kepala ketegangan terhalau dan pola insomnia rusak.
- Gunakan effleurage cepat untuk meramaikan menghidupkan kembali dan merangsang sistem saraf pusat.
- Jaringan akan hangat sebagai Anda stroke tubuh meningkatkan sirkulasi.
- Aliran getah bening meningkat membantu untuk menyingkirkan sampah dan zat beracun.
- Effleurage meningkatkan kulit mendorong
- kulit sehat dan bersinar
1.2. Kesalahan untuk menghindari
- Jangan kehilangan kontak dengan penerima kehilangan kontak berarti hilangnya kepercayaan dan hilangnya relaksasi .
- Relax tangan Anda dan aliran menghindari gerakan dendeng atau tiba-tiba gerakan dendeng menyebabkan saraf jangled . Gerakan harus ritmis halus dan bahkan.
- Gunakan seluruh tangan Anda dan bukan hanya jari Anda dapat mencakup wilayah yang lebih luas kecuali ketika bekerja pada daerah-daerah kecil.
- Tidak ada tekanan apapun pada stroke bawah effleurage selalu dilakukan ke jantung – sampai kaki dan lengan dan sampai belakang . Hal ini juga dapat diterapkan dalam arah sentripetal dalam lingkaran perjalanan menuju pusat atau dalam arah sentrifugal dalam lingkaran bepergian ke arah luar dari pusat .
2. Teknik dasar manipulasi Petrissage
Petrissage adalah gerakan tangan yang dilakukan dengan teknik perasan, tekanan, dan pencomotan otot dari jaringan dalam.Teknik Petrissage dapat dilakukan dengan satu tangan atau kedua tangan dengan gerakan bergelombang, berirama, tidak terputus-putus dan terikat satu sama lain. Gerakan diulang-ulang beberapa kali pada tempat yang sama, kemudian tangan dipindah-pindahkan sedikit demi sedikit sepanjang kumpulan otot.
Gambar.2 : Contoh teknik manipulasi Petrissage
Pengaruh mekanis yang ditimbulkan oleh gerakan peras adalahmenghancurkan sisa-sisa pembakaran dan melemaskan kekakuan di dalam jaringan.
Pengaruh fisiologis dari manipulasi petrissage terutama berhubungan dengan suatu perintah latihan bagi saraf motorik yang merangsang fungsi otot. Selain itu gerakan mengangkat, memeras dan menekan menyebabkan perbaikan aliran darah dalam otot dan menambah kekuatan (tonus) otot.
3. Teknik dasar manipulasi Friction
Friction atau menggerus merupakan teknik gerakan putaran spiral menuju ke arah jantung.
Menurut letak dan tempat bagian badan, maka manipulasi ini dapat dilakukan dengan bermacam-macam variasi yaitu dengan menggunakan jari, ibi jari, telapak tangan atau bahkan dengan sikut.
Gambar.3 : Contoh teknik manipulasi friction
Pengaruh mekanis dari friction menghasilkan kelancaran aliran darah setempat (vasodilatasi local), merangsang pergantian nutrisi, dan juga sebagai pemanasan.
Pengaruh fisiologis adalah aksi friction di dalam melancarkan aliran darah dan pembesaran serabut otot.
4. Teknik dasar manipulasi Shaking
Shaking atau menggoncang merupakan teknik dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. Manipulasi dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dan berdekatan.
Shaking atau menggoncang adalah prosedur masase yang juga sering dipakai untuk membantu para olahragawan agar otot-ototnya menjadi kendor, sehingga memudahkan sirkulasi darah.
Pengaruh mekanis dari manipulasi shaking adalah jika dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.
Pengaruh fisiologis adalah merangsang dan memberikan desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian perut dan dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan mengulur bagian lunak yang menyebabkan lancarnya peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.
5. Teknik dasar manipulasi Tapotement
Tidak ada komentar:
Posting Komentar