Kamis, 02 Januari 2020

Macam macam gerakan massage dan mampaat nya.

Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya

  • Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.
  • Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal.
  • Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.
  • Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
  • Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
Variasi gerakan tapotement, yaitu :
  • Memukul (beating)
  • Mencincang (hacking)
  • Menepuk (clapping)
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam massage
Untuk mencapai hasil massage yang semaksimal mungkin sesuai tujuaan dan manfaatnya, serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatan klien maka perlu memperhatikan hal-hal berikut :
  1.  Cek kontra indikasi seperti Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar), dolor (suhu panas tubuh), fraktur ,varises, awal kehamilan, penyakit kulit, jantung , diabetes, epilepsy (memerlukan nasehat dokter)
  1. Persyaratan therapist ; tidak boleh memelihara kuku jari panjang, tidak mengenakan perhiasan, kondisi sehat dan melaksanakan sanitasi, menjaga konsentrasi dan fleksibilitas tangan harus dikuasai selain pengetahuan-pengetahuan dasar yang berkaitan dengan massage. Sikap ramah dan penuh perhatian sebagai pelayan pada klien.
IV.            Gerak ( movement ) dan Irama (rythme)

  •       Gerak (movement) teknik massage
Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan massage maka harus dipahami dengan benar bagaimana seseorang melakukan gerakan gerakan dari tiap teknik gerakan sesuai dengan tujuan dan area tubuh yang dimassage.
  •       Irama (rythme)
Adalah interval antara gerakan ke gerakan dimana hal tersebut akan sangat mempengaruhi rangsangan pada bagian bagian tubuh yang dimassage maupun kenyamanan bagi klien itu sendiri. Massage yang baik adalah bila irama gerakan teratur, stabil serta tidak terlalu cepat ataupun lambat. Tehnik Pijat
Tehnik pijat ada tiga yang digunakan dalam olahraga
            Effleurage, patrissage, dan friksi  hampir semua tehnik pemijatan dilakukan dengan  tehnik utama ke jantung. Dengan tujuan membantu meningkatkan aliran limfantik dan vena dan memastikan bahwa tidak ada tekanan darah mendorong terhadap katup tertutup menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
1.      Effleurage tediri dari beberapa gerakan  membelai  biasanya dilakukan dengan telapak seluruh tangan dan jari-jari, yang dapat digunakan dengan tekanan yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan tahap yang dicapai selama pijat. Hal ini selalu digunakan selam awal pijat. Gerakan Ini merupakan gerakan membelai yang merupakan dasar dengan tekanan kuat menggunakan luas permukaan telapak tangan dan jari-jari.
Tujuan geraka ini :
a.      Memperkenalkan sentuk untuk klien
b.      Menempatkan klien nyaman
c.       Meningkatkan aliran darah
d.      Merangsang syaraf perifer
e.      Relaksasi otot
f.        Meraba jaringan
Dilakukan secara ritmik dan santai diawali dengansentuhan awal pada sesi dan membangun tekanan lebih untuk sirkulasi meningkat dan meregangkan jaringan kemudian dipijat.
 Pijat Teknik            Tiga kategori utama dari pijat yang banyak digunakan dalam olahraga adalah effleurage,       
petrissage dan friksi. Hampir semua teknik pemijatan dilakukan dengan tekanan utama  
yang diarahkan ke jantung. Hal ini membantu meningkatkan aliran limfatik dan vena dan
memastikan bahwa tidak ada tekanan darah sedang mendorong terhadap katup
tertutup menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Satu-satunya pengecualian ini
adalah di mana stroke pendek ditujukan untuk peregangan serat otot. Karena stroke
terbatas, tidak ada risiko tekanan sedang dibangun.
 1.Effleurag            Effleurage terdiri dari berbagai gerakan membelai, biasanya dilakukan dengan telapak
seluruh tangan dan jari-jari, yang dapat digunakan dengan tekanan yang bervariasi
sesuai dengan tujuan dan tahap dicapai selama pijat. Effleurage selalu digunakan pada
awal pijat.
Gerakan dasar ini terdiri membelai dengan tekanan kuat dengan menggunakan luas permukaan luas telapak tangan dan jari-jari. Setelah kembali, tangan para terapis 'mempertahankan, cahaya kontak dan menghindari jalan yang diambil pada stroke ke atas. Seperti dengan pijat semua, tangan harus santai dan dibentuk sepanjang kontur alami dari tubuh penerima. Effleurage selalu digunakan untuk memulai setiap sesi pijat dan memiliki berbagai tujuan yang Anda butuhkan untuk fokus pada:
1. Memperkenalkan sentuh untuk klien
2. Menempatkan klien nyaman
3. Pemanasan jaringan
4. Meningkatkan aliran darah
5. Merangsang saraf perifer
6. Relaksasi otot
7. Meraba jaringan
Effleurage harus dilakukan secara ritmis dan santai dimulai dengan sentuhan ringan pada awal sesi dan membangun tekanan lebih untuk sirkulasi meningkat dan peregangan jaringan kemudian di pijat. Ini tidak boleh terburu-buru karena selama fase Anda perlu untuk mulai fokus pada setiap kelainan pada jaringan yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut kemudian di pijat. Jika gerakan yang dilakukan terlalu cepat, hal ini tidak akan membantu klien rileks dan jika "lembut" Daerah yang tidak terjawab, maka akan hampir pasti akan lebih menyakitkan ketika ditemukan menggunakan teknik yang lebih dalam nanti! Effleurage juga digunakan untuk menyelesaikan pijat finishing dengan pukulan ringan untuk bersantai pasien, terutama jika gerakan yang lebih menyakitkan telah digunakan sebelumnya.
2.      Petrissage
            Petrissage atau adonan digunakan pada jaringan yang lebih dalam untuk memobilisasi
cairan, peregangan serat otot, dan mendorong relaksasi . Beberapa teknik secara khusus
ditujukan pada jaringan hanya lebih baik dan karena itu tidak efektif dan sulit untuk melakukan pada bagian sempit dari anggota badan. Karena itu Anda harus membayar perhatian khusus, seperti halnya dengan semua teknik pijat, seperti apa tujuan Anda adalah ketika menguleni petrissage adalah teknik yang kuat yang sangat efektif dalam menggerakkan cairan dalam otot yang sangat mendalam dan menerapkan peregangan yang baik untuk serat yang terlibat.
1. Friksi
 Friksi dapat digunakan untuk tujuan eksplorasi, atau untuk gerakan yang lebih dalam
dan kadang-kadang lebih menyakitkan bertujuan mogok lesi, memisahkan serat otot, dan bahkan mogok jaringan bekas luka baru. Ketika melakukan friksi untuk eksplorasi tujuan kita cenderung menggunakan pad sensorik dari jempol untuk "memahami" kulit dan untuk memindahkan atas permukaan yang mendasari merasa untuk setiap kelainan ( titik pemicu ) pada jaringan yang bersangkutan. Hal ini memungkinkan kita untuk meraba, khususnya di sekitar sendi dan merasakan kelainan kecil di jaringan. Ketika melakukan friksi untuk tujuan memisahkan serat otot, mogok lesi dan jaringan parut, pertama klien harus memperingatkan bahwa prosedur ini mungkin memang menyakitkan atau setidaknya tidak nyaman. Mereka hanya perlu dilakukan untuk sementara sangat singkat. Menggunakan friksi yang kuat untuk lagi dari ini mungkin memiliki efek yang sangat merugikan oleh peradangan menjengkelkan dan bahkan menyebabkan.
Komponen bagian dari sendi sinovial            Sebuah kapsul fibrosa mengelilingi sendi dan diperkuat oleh ligamen. Stabilitas sendi ini 
ditentukan oleh bentuk permukaan mengartikulasikan, ligamen dan otot di sekitarnya.
Misalnya, lutut diberikan kekuatan besar dari 2 ligamen cruciatum agunan dan 2.
Sementara salah satu sendi yang paling sulit untuk melepaskan adalah pinggul. Hal ini
dibentuk dengan kepala femur cocok rapi ke dalam soket atau acetabulum di panggul.
PIJAT refleksi merupakan cara mudah dan murah untuk merawat tubuh dan mengobati
penyakit. Selain memberikan kebugaran jasmani, pijat refleksi juga bisa bisa membuat daya tahan tubuh tetap prima.
            Manfaat pijat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh sudah diakui selama puluhan tahun. Salah satu jenis pijat yang belakangan ini menjadi tren adalah pijat refleksi. Secara teori pijat refleksi termasuk terapi pelengkap atau alternatif terapi medis standar berupa pemijatan di titik refleksi pada telapak kaki atau tangan.
            Refleksi merupakan pemijatan pada titik-titik saraf tubuh manusia. Prinsip teknik pemijatan asal China ini sebenarnya hampir sama dengan akupuntur, tetapi dititikberatkan pada telapak kaki saja. Setiap titik yang ada di telapak kaki berhubungan langsung dengan saraf-saraf organ dan jaringan tubuh. Pijat refleksi adalah cara memijat tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya dengan mengarah pada titik-titik pusat saraf.
            Nelly Suhirman, salah satu pemilik terapi pijat refleksi di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengungkapkan, tangan mempunyai hubungan erat dengan organ tubuh lain. Pijat refleksi mempunyai dua metode, memijat daerah refleks memakai jari tangan, dan memijat dengan menggunakan alat bantu berupa stik kecil untuk menekan zona refleksi. Metode memijat daerah refleks memakai jari tangan ini berasal dari Taiwan. Caranya, dengan menekan buku jari telunjuk yang ditekuk pada zona refleksi. Sedangkan metode memijat dengan alat bantu stick, diperkenalkan oleh Benjamin Gramm, anggota dari International Association of Natural Healing.
            Menurut teori refleksologi, titik-titik refleks pada telapak kaki berhubungan ke seluruh organ tubuh. Mulai dari ginjal, kantung kencing, hati, lambung, usus, limpa, pankreas, sampai jantung. Kaki kanan berhubungan dengan tubuh bagian kanan, dan kaki kiri dengan tubuh bagian kiri. Bagian atau titik yang berjumlah puluhan itu, tersusun membentuk suatu peta tubuh di kaki. Pemijatan melalui titik refleks inilah disebut pijat refleksi.
            Tujuan refleksi adalah untuk melancarkan sirkulasi darah, menyegarkan dan meningkatkan vitalitas tubuh, menghilangkan kelelahan, mengurangi stres, memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks serta membuat tidur lebih nyenyak,” lanjutnya.
            Ketika suatu titik refleks dipijat dengan tangan atau alat bantu akan terasa sakit, organ yang berhubungan dengan titik itu mengalami gangguan fungsi. Contohnya, fungsi ginjal seseorang tidak beres, maka telapak kaki atau tangan terasa nyeri ketika dipijat. Organ yang terganggu tersebut bukan berarti sakit, tetapi ada yang tidak beres. Setelah dipijat secara teratur hingga tidak terasa nyeri, maka itu pertanda bahwa organ yang tidak beres tersebut telah pulih kembali.
            “Hampir semua penyakit dapat diatasi dengan pijat refleksi, karena pijat refleksi selalu dilakukan pada titik-titik saraf yang berhubungan dengan organ-organ dalam tubuh. Misalnya sesak napas, asma, batuk, demam, kepala pusing, pilek, tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, kurang nafsu makan, dan lain-lain,” paparnya.
            Dalam refleksiologi dinyatakan, titik-titik refleks di telapak kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh, mulai dari kantung kencing, usus, lambung, hati, ginjal, limpa, sampai jantung. Bagian atau titik yang jumlahnya tak kurang dari 70 ini tersusun membentuk peta tubuh di kaki.
            “Dalam tubuh manusia terdapat organ yang memerlukan darah agar dapat berfungsi dengan normal. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut kotoran yang ada dalam tubuh. Dari refleksi tersebut aliran darah seseorang akan menjadi lancar, maka makin sehat pula kondisi tubuh manusia,” terangnya.
            Banyak cara untuk memijat. Ada dengan cara menekan keras, sedang dan ringan. Memijat pada daerah refleksi pada daerah sekitar betis. Lakukan pijatan terus ke arah jantung dan ke arah darah mengalir.
            Berbeda dengan teknik pijat lainnya, pijat refleksi tidak harus membuka pakaian. Dalam teknik pijat ini juga tidak diperlukan minyak atau krim sehingga lebih praktis dan bisa dilakukan dimanapun. Di sini Anda bisa menikmati pijat refleksi selama 1 atau 2 jam. Pijat refleksi bisa dilakukan dua hari sekali.
            “Pijat refleksi ada yang tidak menggunakan alat bantu, khusus dengan menggunakan jari tangan saja. Namun, banyak juga yang menggunakan jari tangan saja. Namun, banyak juga yang menggunakan alat bantu berupa stik,” tutupnya.
Keseleo? Jangan Diurut
            Jika Anda mengalami cedera pada jaringan otot lunak seperti keseleo, tertarik otot atau   
memar, ada sebuah metode pengobatan awal yang sangat efektif yang bisa dilakukan
sendiri di rumah sebelum berobat ke dokter.  Metode ini adalah cara terbaik dalam
mengatasi cedera ketimbang Anda datang ke tukang pijat atau urut.
            "Dengan metode RICE, cedera pada pasien dapat diatasi secara dini. RICE sendiri adalah
akronim dari  Rest, Ice, Compression, and Elevation. Penting artinya buat masyarakat
untuk mengetahui langkah-langkah ini, supaya penanganannya cedera  tidak salah
kaprah," ungkap Dr Tanya T.M Rotikan, SpKO, dari Bagian Kedokteran Olahraga
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kepada Kompas.com di kawasan
Pondok Indah, Jakarta, Kamis (24/1).
Tanya menguraikan bahwa kombinasi metode RICE dapat membantu pembengkakan yang terjadi setelah cedera akut. Penting pula untuk diingat bahwa semakin cepat metode ini diterapkan pada pasien atau orang yang mengalami cedera, akan semakin efektif manfaat hasil yang akan diperoleh.
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan  splint atau kayu belat.
Tindakan Ice artinya kompres bagian cedera dengan es atau sesuatu yang dingin.  Pendinginan dapat mengurangi reduce pembengkakan dan rasa sakit di bagian cedera. Langkah ini sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Tempelkan kain dingin atau es yang dibalut pada bagian cedera selama 20 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama.
Tindakan Compress artinya tekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Kompresi ini dapat mengurangi pembengkakan di sekitar cedera.  Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung. Misalnya jika yang cedera pergelangan kaki,  upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian pergelangan kaki diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.
Metode RICE, lanjut Dr Tanya, sebaiknya diterapkan pada pasien selama 48 hingga 42 jam pascacedera. Pasien juga sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. "Baru setelah menjalani metode ini (RICE), pasien boleh mendapat terapi lainnya seperti fisioterapi, terapi panas atau pemijatan.  Jika pasien langsung diurut atau dipijat justru menambah parah. Kalau yang diurut ternyata cedera akibat otot sobek, tentunya akan berbahaya," tambahnya.
Selama menjalani metode RICE, pasien juga biasanya diperbolehkan meminum obat-obatan penghilang rasa sakit. "Pasien  boleh saja meminum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit. Namun sebaiknya konsumsi obat-obatan ini juga diawasi oleh dokter," tandas Dr. Tanya.
Cedera Ringan Picu Penggumpalan Darah
            Jika Anda mengalami keseleo pada pergelangan kaki, kejang otot atau cedera ringan  
lainnya sebaiknya berhati-hati. Menurut penelitian yang diumumkan Rabu (23/1), cedera
ringan pada kaki diduga dapat memicu timbulnya penggumpalan dalam pembuluh darah
vena.
            Risiko penggumpalan darah ini, kata peneliti, dapat berlangsung selama 10 pekan setelah
terjadinya cedera ringan pada kaki. Hal ini mungkin terjadi akibat kerusakan pada
dinding pembuluh darah serta adanya fakta bahwa cedera ringan dapat membuat
seseorang menjadi kurang aktif.
            Karlijn van Stralen dan rekan-rekannya dari Universitas Leiden, Belanda, membuat
kesimpulan tersebut setelah melakukan penelitian yang melibatkan 2.471 orang pasien
penderita venous thrombosis antara kurun waktu 1999 hingga 2004 serta 3.534 pasien
lain yang tidak mengalaminya.
            Dari kelompok pasien penggumpalan darah, tercatat 289 orang di antaranya mengalami
cedera ringan pada kaki yang tak memerlukan tindakan bedah, plester luka atau istrahat
total. Jumlah ini mencapai  11,7 persen dari total penderita penggumpalan darah. Sebagai
pembanding, hanya 4,4 persen saja dari kelompok yang tak mengalami penggumpalan
darah dilaporkan mengalami cedera ringan pada kaki. Fakta itu menunjukkan bahwa
cedera ringan pada kaki membuat risiko mengalami penggumpalan darah meningkat tiga
kali lipat, ungkap van Starlen cs dalam kesimpulannya.
            "Karena cedera ringan dianggap biasa, hal ini mungkin memberi kontribusi penting
terhadap kasus venuos thrombosis," tulis peneliti dalam Archives of Internal Medicine.
            Setiap tahunnya, terdapat tiga dari seribu orang menderita penggumpalan yang
menghambat aliran darah dalam vena biasanya di kaki dan atau paha.  Penyebabnya yang
diketahui adalah tindakan bedah dan immobilitas, termasuk apa yang sering terjadi pada
perjalanan udara.
            Penggumpalan darah dapat membahayakan kesehatan bila sebagian dari penggumpalan
tersebut pecah dan berjalan dibawa ke paru-paru dan menghalangi aliran darah dalam
pembuluh arteri.  Para dokter yang merawat pasien dengan  cedera seperti itu harus
menyadari akan adanya resiko tersebut. Mereka harus menolong pasien mencegah
terjadinya penggumpalan darah dengan cara membuat mereka lebih sering bergerak atau

Macam macam gerakan massage dan mampaat nya.

Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya Mengusap (Efflurage/strocking) Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan ata...