Kamis, 02 Januari 2020

Macam macam gerakan massage dan mampaat nya.

Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya

  • Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.
  • Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang berlemak dan jaringan otot yang tebal.
  • Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat yang berlebih.
  • Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
  • Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
Variasi gerakan tapotement, yaitu :
  • Memukul (beating)
  • Mencincang (hacking)
  • Menepuk (clapping)
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam massage
Untuk mencapai hasil massage yang semaksimal mungkin sesuai tujuaan dan manfaatnya, serta untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap keselamatan klien maka perlu memperhatikan hal-hal berikut :
  1.  Cek kontra indikasi seperti Tumor (bengkak), colour (hematoma/ memar), dolor (suhu panas tubuh), fraktur ,varises, awal kehamilan, penyakit kulit, jantung , diabetes, epilepsy (memerlukan nasehat dokter)
  1. Persyaratan therapist ; tidak boleh memelihara kuku jari panjang, tidak mengenakan perhiasan, kondisi sehat dan melaksanakan sanitasi, menjaga konsentrasi dan fleksibilitas tangan harus dikuasai selain pengetahuan-pengetahuan dasar yang berkaitan dengan massage. Sikap ramah dan penuh perhatian sebagai pelayan pada klien.
IV.            Gerak ( movement ) dan Irama (rythme)

  •       Gerak (movement) teknik massage
Untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan massage maka harus dipahami dengan benar bagaimana seseorang melakukan gerakan gerakan dari tiap teknik gerakan sesuai dengan tujuan dan area tubuh yang dimassage.
  •       Irama (rythme)
Adalah interval antara gerakan ke gerakan dimana hal tersebut akan sangat mempengaruhi rangsangan pada bagian bagian tubuh yang dimassage maupun kenyamanan bagi klien itu sendiri. Massage yang baik adalah bila irama gerakan teratur, stabil serta tidak terlalu cepat ataupun lambat. Tehnik Pijat
Tehnik pijat ada tiga yang digunakan dalam olahraga
            Effleurage, patrissage, dan friksi  hampir semua tehnik pemijatan dilakukan dengan  tehnik utama ke jantung. Dengan tujuan membantu meningkatkan aliran limfantik dan vena dan memastikan bahwa tidak ada tekanan darah mendorong terhadap katup tertutup menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
1.      Effleurage tediri dari beberapa gerakan  membelai  biasanya dilakukan dengan telapak seluruh tangan dan jari-jari, yang dapat digunakan dengan tekanan yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan tahap yang dicapai selama pijat. Hal ini selalu digunakan selam awal pijat. Gerakan Ini merupakan gerakan membelai yang merupakan dasar dengan tekanan kuat menggunakan luas permukaan telapak tangan dan jari-jari.
Tujuan geraka ini :
a.      Memperkenalkan sentuk untuk klien
b.      Menempatkan klien nyaman
c.       Meningkatkan aliran darah
d.      Merangsang syaraf perifer
e.      Relaksasi otot
f.        Meraba jaringan
Dilakukan secara ritmik dan santai diawali dengansentuhan awal pada sesi dan membangun tekanan lebih untuk sirkulasi meningkat dan meregangkan jaringan kemudian dipijat.
 Pijat Teknik            Tiga kategori utama dari pijat yang banyak digunakan dalam olahraga adalah effleurage,       
petrissage dan friksi. Hampir semua teknik pemijatan dilakukan dengan tekanan utama  
yang diarahkan ke jantung. Hal ini membantu meningkatkan aliran limfatik dan vena dan
memastikan bahwa tidak ada tekanan darah sedang mendorong terhadap katup
tertutup menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Satu-satunya pengecualian ini
adalah di mana stroke pendek ditujukan untuk peregangan serat otot. Karena stroke
terbatas, tidak ada risiko tekanan sedang dibangun.
 1.Effleurag            Effleurage terdiri dari berbagai gerakan membelai, biasanya dilakukan dengan telapak
seluruh tangan dan jari-jari, yang dapat digunakan dengan tekanan yang bervariasi
sesuai dengan tujuan dan tahap dicapai selama pijat. Effleurage selalu digunakan pada
awal pijat.
Gerakan dasar ini terdiri membelai dengan tekanan kuat dengan menggunakan luas permukaan luas telapak tangan dan jari-jari. Setelah kembali, tangan para terapis 'mempertahankan, cahaya kontak dan menghindari jalan yang diambil pada stroke ke atas. Seperti dengan pijat semua, tangan harus santai dan dibentuk sepanjang kontur alami dari tubuh penerima. Effleurage selalu digunakan untuk memulai setiap sesi pijat dan memiliki berbagai tujuan yang Anda butuhkan untuk fokus pada:
1. Memperkenalkan sentuh untuk klien
2. Menempatkan klien nyaman
3. Pemanasan jaringan
4. Meningkatkan aliran darah
5. Merangsang saraf perifer
6. Relaksasi otot
7. Meraba jaringan
Effleurage harus dilakukan secara ritmis dan santai dimulai dengan sentuhan ringan pada awal sesi dan membangun tekanan lebih untuk sirkulasi meningkat dan peregangan jaringan kemudian di pijat. Ini tidak boleh terburu-buru karena selama fase Anda perlu untuk mulai fokus pada setiap kelainan pada jaringan yang mungkin memerlukan perhatian lebih lanjut kemudian di pijat. Jika gerakan yang dilakukan terlalu cepat, hal ini tidak akan membantu klien rileks dan jika "lembut" Daerah yang tidak terjawab, maka akan hampir pasti akan lebih menyakitkan ketika ditemukan menggunakan teknik yang lebih dalam nanti! Effleurage juga digunakan untuk menyelesaikan pijat finishing dengan pukulan ringan untuk bersantai pasien, terutama jika gerakan yang lebih menyakitkan telah digunakan sebelumnya.
2.      Petrissage
            Petrissage atau adonan digunakan pada jaringan yang lebih dalam untuk memobilisasi
cairan, peregangan serat otot, dan mendorong relaksasi . Beberapa teknik secara khusus
ditujukan pada jaringan hanya lebih baik dan karena itu tidak efektif dan sulit untuk melakukan pada bagian sempit dari anggota badan. Karena itu Anda harus membayar perhatian khusus, seperti halnya dengan semua teknik pijat, seperti apa tujuan Anda adalah ketika menguleni petrissage adalah teknik yang kuat yang sangat efektif dalam menggerakkan cairan dalam otot yang sangat mendalam dan menerapkan peregangan yang baik untuk serat yang terlibat.
1. Friksi
 Friksi dapat digunakan untuk tujuan eksplorasi, atau untuk gerakan yang lebih dalam
dan kadang-kadang lebih menyakitkan bertujuan mogok lesi, memisahkan serat otot, dan bahkan mogok jaringan bekas luka baru. Ketika melakukan friksi untuk eksplorasi tujuan kita cenderung menggunakan pad sensorik dari jempol untuk "memahami" kulit dan untuk memindahkan atas permukaan yang mendasari merasa untuk setiap kelainan ( titik pemicu ) pada jaringan yang bersangkutan. Hal ini memungkinkan kita untuk meraba, khususnya di sekitar sendi dan merasakan kelainan kecil di jaringan. Ketika melakukan friksi untuk tujuan memisahkan serat otot, mogok lesi dan jaringan parut, pertama klien harus memperingatkan bahwa prosedur ini mungkin memang menyakitkan atau setidaknya tidak nyaman. Mereka hanya perlu dilakukan untuk sementara sangat singkat. Menggunakan friksi yang kuat untuk lagi dari ini mungkin memiliki efek yang sangat merugikan oleh peradangan menjengkelkan dan bahkan menyebabkan.
Komponen bagian dari sendi sinovial            Sebuah kapsul fibrosa mengelilingi sendi dan diperkuat oleh ligamen. Stabilitas sendi ini 
ditentukan oleh bentuk permukaan mengartikulasikan, ligamen dan otot di sekitarnya.
Misalnya, lutut diberikan kekuatan besar dari 2 ligamen cruciatum agunan dan 2.
Sementara salah satu sendi yang paling sulit untuk melepaskan adalah pinggul. Hal ini
dibentuk dengan kepala femur cocok rapi ke dalam soket atau acetabulum di panggul.
PIJAT refleksi merupakan cara mudah dan murah untuk merawat tubuh dan mengobati
penyakit. Selain memberikan kebugaran jasmani, pijat refleksi juga bisa bisa membuat daya tahan tubuh tetap prima.
            Manfaat pijat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh sudah diakui selama puluhan tahun. Salah satu jenis pijat yang belakangan ini menjadi tren adalah pijat refleksi. Secara teori pijat refleksi termasuk terapi pelengkap atau alternatif terapi medis standar berupa pemijatan di titik refleksi pada telapak kaki atau tangan.
            Refleksi merupakan pemijatan pada titik-titik saraf tubuh manusia. Prinsip teknik pemijatan asal China ini sebenarnya hampir sama dengan akupuntur, tetapi dititikberatkan pada telapak kaki saja. Setiap titik yang ada di telapak kaki berhubungan langsung dengan saraf-saraf organ dan jaringan tubuh. Pijat refleksi adalah cara memijat tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya dengan mengarah pada titik-titik pusat saraf.
            Nelly Suhirman, salah satu pemilik terapi pijat refleksi di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengungkapkan, tangan mempunyai hubungan erat dengan organ tubuh lain. Pijat refleksi mempunyai dua metode, memijat daerah refleks memakai jari tangan, dan memijat dengan menggunakan alat bantu berupa stik kecil untuk menekan zona refleksi. Metode memijat daerah refleks memakai jari tangan ini berasal dari Taiwan. Caranya, dengan menekan buku jari telunjuk yang ditekuk pada zona refleksi. Sedangkan metode memijat dengan alat bantu stick, diperkenalkan oleh Benjamin Gramm, anggota dari International Association of Natural Healing.
            Menurut teori refleksologi, titik-titik refleks pada telapak kaki berhubungan ke seluruh organ tubuh. Mulai dari ginjal, kantung kencing, hati, lambung, usus, limpa, pankreas, sampai jantung. Kaki kanan berhubungan dengan tubuh bagian kanan, dan kaki kiri dengan tubuh bagian kiri. Bagian atau titik yang berjumlah puluhan itu, tersusun membentuk suatu peta tubuh di kaki. Pemijatan melalui titik refleks inilah disebut pijat refleksi.
            Tujuan refleksi adalah untuk melancarkan sirkulasi darah, menyegarkan dan meningkatkan vitalitas tubuh, menghilangkan kelelahan, mengurangi stres, memberikan rasa nyaman, tenang dan rileks serta membuat tidur lebih nyenyak,” lanjutnya.
            Ketika suatu titik refleks dipijat dengan tangan atau alat bantu akan terasa sakit, organ yang berhubungan dengan titik itu mengalami gangguan fungsi. Contohnya, fungsi ginjal seseorang tidak beres, maka telapak kaki atau tangan terasa nyeri ketika dipijat. Organ yang terganggu tersebut bukan berarti sakit, tetapi ada yang tidak beres. Setelah dipijat secara teratur hingga tidak terasa nyeri, maka itu pertanda bahwa organ yang tidak beres tersebut telah pulih kembali.
            “Hampir semua penyakit dapat diatasi dengan pijat refleksi, karena pijat refleksi selalu dilakukan pada titik-titik saraf yang berhubungan dengan organ-organ dalam tubuh. Misalnya sesak napas, asma, batuk, demam, kepala pusing, pilek, tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, kurang nafsu makan, dan lain-lain,” paparnya.
            Dalam refleksiologi dinyatakan, titik-titik refleks di telapak kaki berhubungan dengan seluruh organ tubuh, mulai dari kantung kencing, usus, lambung, hati, ginjal, limpa, sampai jantung. Bagian atau titik yang jumlahnya tak kurang dari 70 ini tersusun membentuk peta tubuh di kaki.
            “Dalam tubuh manusia terdapat organ yang memerlukan darah agar dapat berfungsi dengan normal. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut kotoran yang ada dalam tubuh. Dari refleksi tersebut aliran darah seseorang akan menjadi lancar, maka makin sehat pula kondisi tubuh manusia,” terangnya.
            Banyak cara untuk memijat. Ada dengan cara menekan keras, sedang dan ringan. Memijat pada daerah refleksi pada daerah sekitar betis. Lakukan pijatan terus ke arah jantung dan ke arah darah mengalir.
            Berbeda dengan teknik pijat lainnya, pijat refleksi tidak harus membuka pakaian. Dalam teknik pijat ini juga tidak diperlukan minyak atau krim sehingga lebih praktis dan bisa dilakukan dimanapun. Di sini Anda bisa menikmati pijat refleksi selama 1 atau 2 jam. Pijat refleksi bisa dilakukan dua hari sekali.
            “Pijat refleksi ada yang tidak menggunakan alat bantu, khusus dengan menggunakan jari tangan saja. Namun, banyak juga yang menggunakan jari tangan saja. Namun, banyak juga yang menggunakan alat bantu berupa stik,” tutupnya.
Keseleo? Jangan Diurut
            Jika Anda mengalami cedera pada jaringan otot lunak seperti keseleo, tertarik otot atau   
memar, ada sebuah metode pengobatan awal yang sangat efektif yang bisa dilakukan
sendiri di rumah sebelum berobat ke dokter.  Metode ini adalah cara terbaik dalam
mengatasi cedera ketimbang Anda datang ke tukang pijat atau urut.
            "Dengan metode RICE, cedera pada pasien dapat diatasi secara dini. RICE sendiri adalah
akronim dari  Rest, Ice, Compression, and Elevation. Penting artinya buat masyarakat
untuk mengetahui langkah-langkah ini, supaya penanganannya cedera  tidak salah
kaprah," ungkap Dr Tanya T.M Rotikan, SpKO, dari Bagian Kedokteran Olahraga
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kepada Kompas.com di kawasan
Pondok Indah, Jakarta, Kamis (24/1).
Tanya menguraikan bahwa kombinasi metode RICE dapat membantu pembengkakan yang terjadi setelah cedera akut. Penting pula untuk diingat bahwa semakin cepat metode ini diterapkan pada pasien atau orang yang mengalami cedera, akan semakin efektif manfaat hasil yang akan diperoleh.
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan  splint atau kayu belat.
Tindakan Ice artinya kompres bagian cedera dengan es atau sesuatu yang dingin.  Pendinginan dapat mengurangi reduce pembengkakan dan rasa sakit di bagian cedera. Langkah ini sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Tempelkan kain dingin atau es yang dibalut pada bagian cedera selama 20 menit tiga kali sehari dalam 24 jam pertama.
Tindakan Compress artinya tekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan perban khusus (ace bandage). Kompresi ini dapat mengurangi pembengkakan di sekitar cedera.  Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih tinggi di atas jantung. Misalnya jika yang cedera pergelangan kaki,  upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian pergelangan kaki diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.
Metode RICE, lanjut Dr Tanya, sebaiknya diterapkan pada pasien selama 48 hingga 42 jam pascacedera. Pasien juga sebaiknya menghidari pemijatan atau urut karena dapat memperparah cedera. "Baru setelah menjalani metode ini (RICE), pasien boleh mendapat terapi lainnya seperti fisioterapi, terapi panas atau pemijatan.  Jika pasien langsung diurut atau dipijat justru menambah parah. Kalau yang diurut ternyata cedera akibat otot sobek, tentunya akan berbahaya," tambahnya.
Selama menjalani metode RICE, pasien juga biasanya diperbolehkan meminum obat-obatan penghilang rasa sakit. "Pasien  boleh saja meminum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit. Namun sebaiknya konsumsi obat-obatan ini juga diawasi oleh dokter," tandas Dr. Tanya.
Cedera Ringan Picu Penggumpalan Darah
            Jika Anda mengalami keseleo pada pergelangan kaki, kejang otot atau cedera ringan  
lainnya sebaiknya berhati-hati. Menurut penelitian yang diumumkan Rabu (23/1), cedera
ringan pada kaki diduga dapat memicu timbulnya penggumpalan dalam pembuluh darah
vena.
            Risiko penggumpalan darah ini, kata peneliti, dapat berlangsung selama 10 pekan setelah
terjadinya cedera ringan pada kaki. Hal ini mungkin terjadi akibat kerusakan pada
dinding pembuluh darah serta adanya fakta bahwa cedera ringan dapat membuat
seseorang menjadi kurang aktif.
            Karlijn van Stralen dan rekan-rekannya dari Universitas Leiden, Belanda, membuat
kesimpulan tersebut setelah melakukan penelitian yang melibatkan 2.471 orang pasien
penderita venous thrombosis antara kurun waktu 1999 hingga 2004 serta 3.534 pasien
lain yang tidak mengalaminya.
            Dari kelompok pasien penggumpalan darah, tercatat 289 orang di antaranya mengalami
cedera ringan pada kaki yang tak memerlukan tindakan bedah, plester luka atau istrahat
total. Jumlah ini mencapai  11,7 persen dari total penderita penggumpalan darah. Sebagai
pembanding, hanya 4,4 persen saja dari kelompok yang tak mengalami penggumpalan
darah dilaporkan mengalami cedera ringan pada kaki. Fakta itu menunjukkan bahwa
cedera ringan pada kaki membuat risiko mengalami penggumpalan darah meningkat tiga
kali lipat, ungkap van Starlen cs dalam kesimpulannya.
            "Karena cedera ringan dianggap biasa, hal ini mungkin memberi kontribusi penting
terhadap kasus venuos thrombosis," tulis peneliti dalam Archives of Internal Medicine.
            Setiap tahunnya, terdapat tiga dari seribu orang menderita penggumpalan yang
menghambat aliran darah dalam vena biasanya di kaki dan atau paha.  Penyebabnya yang
diketahui adalah tindakan bedah dan immobilitas, termasuk apa yang sering terjadi pada
perjalanan udara.
            Penggumpalan darah dapat membahayakan kesehatan bila sebagian dari penggumpalan
tersebut pecah dan berjalan dibawa ke paru-paru dan menghalangi aliran darah dalam
pembuluh arteri.  Para dokter yang merawat pasien dengan  cedera seperti itu harus
menyadari akan adanya resiko tersebut. Mereka harus menolong pasien mencegah
terjadinya penggumpalan darah dengan cara membuat mereka lebih sering bergerak atau

Kamis, 05 Desember 2019

Tujuan ruang lingkup sejarah massage

SPORT MASSAGE

Tujuan, Ruang Lingkup dan Sejarah Sport Message

 Tujuan  Sport Massage
Agar mahasiswa memiliki pengetahuan tentang sport massage dan bisa mempraktekkan baik di dalam kalangan olahragawan maupun masyarakat. Setidaknya mahasiswa juga bisa mengetahui sedikit banyak nya tentang teknik pijat olahraga ini dan bisa memberikan masukan atau saran agar pelatih dan atlet bisa merileksasikan tubuh nya sendiri dengan cara-cara yang sederhana khusus nya di kalangan olahragawan. Sedangkan didalam kalangan masyarakat luas kita juga bisa memberikan trik-trik sederhana untuk merileksasikan tubuhnya.

Ruang Lingkup Sport Massage
1.         Pengantar kuliah Masage ( Etika dalam perkuliahan )
2.         Pengertian, tujuan dan ruang lingkup mata kuliah
3.         Sejarah perkembangan massage
4.         Pengantar Anatomi dan Fisiologi dalam massage
5.         Hal-hal lain yang perlu di perhatikan dalam Spor Masage
6.         Teknik dasar manipulasi Effleurage
7.         Teknik dasar manipulasi Petrisage
8.         Teknik dasar manipulasi Friction
9.         Teknik dasar manipulasi Shaking
10.     Teknik dasar manipulasi Tapotement
11.     Teknik dasar manipulasi walken
12.     Teknik dasar manipulasi Vibrition
13.     Teknik dasar manipulasi Skin Rolling
14.     Teknik dasar manipulasi Stroking
15.     Manipulasi posisi massage


SEJARAH PERKEMBANGAN SPORT MASSAGE DI DUNIA DAN DI INDONESIA
      Sejarah Perkembangan Sport Massage di Dunia
1.      Bangsa Cina Purba
Sort massage memang sudah di kenal ribuan tahun SM. Namun bangsa Cina purba telah menyatakan bahwa pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan ( Heilgynas ) yang bersumber dari buku-buku yag dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira 3000 th SM) jadi bisa kita ambil kesimpulan bahwa Bangsa Cina purbalah yang telah mempraktekkan terapi massage yang pertama kali untuk keperluan medis.
2.      Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India  yang berjudul “Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bagian bab yang berjudul besar Ayur, terdapat penjelasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam unutk penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi “ Bangun pagi-pagi, cuci mulut, menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi”.
3.      Bangsa Mesir dan Persia purba
Sedangkan dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil  dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
4.       Bangsa Yunani Purba
Sedangkan dari dunia belahan eropa bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”. Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA.
Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.
5.        Abad ke-sembilan belas
Pada awal abad ke-  19 tidak terdapat kemajuan yang begitu pesat bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John G. Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku sport massage.
6.       Akhir abad Sembilan belas
Pada akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, Masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.
  Sejarah Perkembangan Sport Massage di Indonesia
Di Indonesia sendiri sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia.
Pada tahun 1962 ketika Indonesia sedang mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi Asian Games IV yang akan diselenggarakan di kota Jakarta. Menjadikan Indonesia harus mempersiapkan diri dari berbagai aspek ,bukan hanya mempersiapkan fisk, teknik dan taktik dari pemain tetapi juga dari aspek kesehatan dan sport medicine. Dimana pada tahun 1960 Indonesia mendatangkan team ahli sport massage dari Swedia yang di pimpin Mr. Tills untuk mengajarkan atau memberi pemahaman sport massage bertempat di RC Solo, diadakan penataran, kepelatihan sport massage yang di ikuti oleh 40 orag pelatih dan guru olahraga dari seluruh Indonesia.
Selesai mengikuti kepelatihan sport massage para pelatih dan guru olahraga tersebut sebagian besar langsung di terjunkan sebagai tenaga masseur yang menangani atlit-atlit Indonesia di Asian Games IV tahun 1962. Dari para pelatih dan guru olahraga inilah sport massage disebarkan ke daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia. Setelah mempelajari manfaat sport massage yang dihubungkan dengan aktivitas olahraga, selanjutnya sport massage dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan sebagai mata pelajaran di sekolah olahraga, dan diberikan pada kursus-kursus kepelatihan olahraga.

PENGANTAR ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK MASSAGE

       A.   Anatomi Tubuh Manusia
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan struktur anggota tubuh manusia  yang bermacam-macam yang berkaitan satu sama lain. Dalam pembahasan materi anatomi dalam pertemuan kali ini akan membahas tentang anatomi dan fungsi nya secara singkat dan jelas. Adapun materi yang akan dibahas adalah anatomi tubuh manusia yang berkenaan dengan fungsi dan system tubuh manusia.
A 1. Sistem Skeleton ( kerangka )
Susunan tulang atau skeleton merupakan system penegak tubuh dan penggerak tubuh. Lalu tulang dihubungkan dengan tulang yang lain atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang disebut lokomotor pasif, lalu lokomotor aktif yang diatur dari otot.
Adapun fungsi rangka :
·         Menopang atau menahan seluruh bagian tubuh
·         Melindungi organ tubuh yang lunak seperti otak, paru-paru dan jantung.
·         Menggerakkan seluruh tubuh melalui otot
·         Tempat melekatnya otot-otot

·         Memberikan bentuk tubuh


Gambar: skeleton

A 2. System Muscularis ( otot )
Otot merupakan sebuah jaringan yang ada didalam tubuh yang sangat berperan penting dalam proses menggerakkan tubuh dan menetukan postur tubuh. Otot juga merupakan alat penggerak aktif yang dapat menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapatkan rangsangan.
Otot terbagi tiga yaitu :
·         Otot Lurik adalah otot yang menempel pada rangka manusia, dimana otot lurik bekerja di bawah sadar manusia
·         Otot Polos adalah yang bekerja tanpa kesadaran seseorang.
·         Otot Jantung adalah yang bekerja secara terus menerus tanpa berhenti.
Gambar : Muscularis

Gambar : Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung
A 3. System Sirkulasi
System sirkulasi merupakan system peredaran darah ke seluruh tubuh melalui oksigen yang dikirimkan melalui darah sebagai alat transportasinya. System peredaran pada manusia tersusun dari jantung pusat utama, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
·         Jantung  mempunyai 4 ruang yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel)  yang terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma.
·         Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
 Gambar : Sirkulasi Darah
A 4. Sistem Respirasi (pernapasan)
System respirasi atau pernafasan merupakan suatu proses pertukaran menghirup dan mengeluarkan oksigen dari udara bebas dan karbondioksida yang dikeluarkan ke lingkungan. System pernafasan pada manusai mencakup dua hal yaitu : saluran pernafasan dan mekanisme pernafasan.
Urutan pernafasan sebagai berikut : rongga hidung – faring – trakea – bronkus – paru-paru. 


A 5. System Difestifa (pencernaan)
System pencernaan merupakan yang system yang memproses mengubahnya zat makanan  dan menyerapnya sari-sari makanan yang berupa nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. System pencernaan memecahkan molekul-molekul makanan menjadi kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. System pencernaan meliputi yaitu : mulut – lambung – usus – mengeluarkan kotoran melalui anus.

A 6. System Nervus ( Saraf )
Sistem saraf adalah sistem koordinasi atau pengaturan tubuh berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.


A 7. System Endokrin ( Hormon )
Sistem endokrin atau hormon adalah jaringan tubuh manusia dari kelenjar yang menghasilkan lebih dari 100 hormon untuk mempertahankan dan mengatur fungsi tubuh dasar manusia. Hormon adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran darah ke jaringan seluruh tubuh dan organ, merangsang mereka untuk melakukan beberapa tindakan. Kelenjar dari sistem endokrin meliputi hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, dan ovarium atau testis.


A 8. System Urineri ( perkemihan )
Sistem perkemihan atau system urineri adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
A 9. System Mukosa
System Mukosa imun adalah suatu bentuk imunitas kekebalan tubuh  yang bekerja di permukaan mukosa untuk mencegah terbentuknya koloni bakterial dengan komponen utamanya antibody IgA. Imonoglubulin ( IgA ) akan mengikat patogen sehingga patogen tidak bisa menempel pada reseptor yang ada pada permukaan sel epitel pada mukosa.


A 10. System Indera

Tubuh manusia mempunyai indera yang berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan dari lingkungan sekitar. System indera (panca indera) terdiri dari lima indera  yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran dan keseimbangan (telinga), indera penciuman/pembau (hidung), indera pengecap (lidah), serta indera peraba dan perasa (kulit).


      b.   Peranan Fisiologi 
 Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi tiap organ-organ tubuh, fungsi setiap bagian yang membentuk suatu organ, serta hubungan fungsional antar organ tubuh tersebut, selanjutnya akan terjadi suatu sistem yang komprehensif sehingga dapat menghidupi suatu individu secara normal – fisiologis. Fisiologi juga mempelajari segala keseluruhan fungsi dan kerja dari tubuh manusia.


B 1. Peranan fisiologi terhadap system skeleton
Yang sistem muskuloskeletal terdiri dari kerangka manusia (termasuk tulang, ligamen, tendon, dan tulang rawan) dan otot-otot melekat. Ini memberikan struktur dasar tubuh dan kemampuan untuk gerakan. Selain peran struktural mereka, tulang-tulang yang lebih besar dalam tubuh berisi sumsum tulang, tempat produksi sel darah. Juga, semua tulang adalah tempat penyimpanan utama untuk kalsium dan fosfat
B 2. Peranan fisiologi terhadap system sirkulasi
Sistem sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah (arteri, vena, pembuluh kapiler). Jantung mendorong peredaran darah, yang berfungsi sebagai “sistem transportasi” untuk mentransfer oksigen, bahan bakar, nutrisi, produk-produk limbah, sel-sel kekebalan tubuh, dan isyarat molekul (yaitu, hormon) dari salah satu bagian tubuh yang lain. Darah terdiri dari cairan yang membawa sel-sel dalam sirkulasi, termasuk beberapa yang bergerak dari jaringan ke pembuluh darah dan kembali, serta limpa dan sumsum tulang.
B 3. Peranan fisiologi terhadap system Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, perut, usus (usus besar dan kecil), dan rektum, serta hati, pankreas, kantong empedu, dan kelenjar ludah. Ini dapat mengkonversi makanan menjadi kecil, gizi, tidak beracun molekul untuk distribusi oleh sirkulasi kepada semua jaringan tubuh, dan excretes residu yang tidak digunakan.
B 4. Peranan fisiologi terhadap system nervus
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (yang merupakan otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf perifer. Otak adalah organ pikiran, emosi, dan sensoris pengolahan, dan melayani banyak aspek komunikasi dan kontrol dari berbagai sistem dan fungsi-fungsi lainnya. Khusus terdiri dari indera penglihatan, pendengaran, rasa, dan bau. Mata, telinga, lidah, dan hidung mengumpulkan informasi tentang lingkungan tubuh.
B 5. Peranan fisiologi terhadap system urineri
Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. It menghilangkan air dari darah untuk menghasilkan urin, yang membawa berbagai molekul limbah dan kelebihan ion dan air keluar dari tubuh.

Teknik Dasar Manipulasi Effleurage

Effleurage atau nama lainnya menggosok adalah gerakan pijatan ringan yang berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan kulit tanpa terjadi gerakan otot bagian dalam. Gerakan pijatan effleurage ini menggunakan seluruh permukaan telapak tangan dan jari untuk menggosok daerah tubuh yang akan dipijat dengan gerakannya tetap dan tekanan yang di berikan searah dengan aliran darah balik. Tujuan pijatan effleurage ini adalah memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening sehinggga tubuh terasa lebih baik dari sbelumnya, sehat dan bugar kembali.

Teknik Dasar Manipulasi Petrisage

Petrisage merupakan suatu manipulasi pada otot dimana dilakukan dengan mengangkat dan memeras otot secara pelan dan hati-hati atau pengertian lainnya yaitu manipulasi yang  terdiri dari perasan, tekanan, atau pengangkatan otot dan jaringan dalam. Efek petrissage dapat mempengaruhi saraf motorik. Efek petrissage sangat berguna pada saat terjadi kelelahan otot. Petrissage (memijat) yaitu dilakukan dengan memeras atau memijat otot-otot serta jaringan penunjangnya, dengan gerakan menekan otot kebawah dan kemudian meremasnya, yaitu dengan jalan mengangkat seolah-olah menjebol otot keatas. Tujuan dari petrissage yaitu untuk mendorong aliran darah kembali kejantung dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran.

Teknik dasar Manipulasi Friction

Friction atau menggerus merupakan gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun secara bebas. Pijatan friction ini menggunakan ujung jari atau ibu jari dengan menggeruskan melingkar seperti spiral pada bagian otot tertentu. Tujuan dari pijatan friction ini adalah membantu menghancurkan myloglosis, yaitu timbunan sisa-sisa pembakaran energy atau asam laktat yang terdapat pada otot yang menyebabkan otot menjadi keras.


Teknik Dasar Manipulasi Shaking

Shaking atau menggocangkan adakah salah satu teknik massage yang sering di pakai oleh para olahragawan  agar otot-ototnya kembali releks sehingga mempermudahkan jalannya sirkulasi darah didalam tubuh.
Pelaksanaanya massage ini adalah dengan jari-jari membengkok, misalnya bagian bawah dan atas  pada bagian yang berotot, lengan atas dan lengan bawah, paha atau betis yang dilakukan dengan gerakan-gerakan ke samping, ke atas dan ke bawah. Manipulasi ini dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dan berdekatan.
Pengaruh mekanis dari manipulasi shaking adalah jika dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan otot-otot dan menambah fleksibilitas jaringan-jaringan.
Pengaruh fisiologis adalah merangsang dan memberikan desakan ke dalam, terutama pada organ tubuh bagian perut dan dada, serta mengendurkan, melemaskan, dan mengulur bagian lunak yang menyebabkan lancarnya peredaran darah dan meningkatkan kerja syaraf.

Teknik dasar Manipulasi Tapotement, Walken, Vibrition, Skin Rolling, Stroking

Tapotement

Tapotement merupakan gerakan pukulan ringan yang dilakukan secara berirama yang ditujukan pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau memudahkan sirkulasi darah dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya. Tapotement/memukul yaitu dengan kepalan tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan telapak tangan yang mencekung, dengan dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot punggung. Tujuannya yaitu untuk merangsang serabut saraf tepi dan merangsang organ-organ tubuh bagian dalam.



Walken
Walken merupakan variasi dari manipulasi effleurage da hanya digunakan untuk daerah-daerah tertentu, seperti pinggang punggung, yang bertujuan untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung.

Gerakan tangan ketika memijat adalah menggosokkan dengan menggunakan seluruh telapak tangan dan jari-jari, bergerak maju mundur bergantian antara tangan kanan dan kiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal lebih baik tekanan pada saat menggosok lebih kuat atot-aoto betul-betul tertekan dan terperas.




Vibrition
Vibration merupakan teknik pijat dengan menggertarkan, teknik vibriton ini hampir sama prakteknya seperti teknik shaking yaitu menggoncangkan. Teknik vibrition ini menggunakan ujung-ujung jari atau seluruh tapak tangan. Getaran yang terjadi diakibatkan oleh kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan lengan atas, yaitu kontraksi otot tanpa pemendekan,  maka merupakan manipulasi yang berat.

Pelaksanaannya seperti gerakan bergetar halus. Tujuan untuk merangsangi syaraf secara halus dan lembut, dengan maksud untuk menenangkan atau melemahkan rangsang yang berkelebihan pada syaraf yang dapat menimbulkan ketegangan.




Skin Rolling
Skin Rolling adalah teknik memijat melipat kulit dengan hanya menggunakan jari-jari tangan yang dilakukan secara berurutan dari bawah samapai ke atas. Tujuan nya adalah untuk melonggarkan atau memisahkan kembali lengketan kuliat dengan jaringan dibawahnya, lengketan ini sering terjadi pada bagian kuliat yang terasa kedinginan, karana mendapatkan tekanan, bekas terjadinya cedera atau karna kurang lancarnya sirkulasi peredaran darah didalam tubuh. Dengan kulit dilipat dan kemudian berjalan berurutan maka lengketan sedikit demi sedikit akan berkurang dan hilang , sehingga peredaran darah akan kembali berfungsi normal.

 

  

        Stroking
Pada dasarnya teknik dasar stroking ini hamper sama dengan teknik dasar effleurage hanya saja sedikit berbeda tujuan. Pelaksanaan teknik ini adalah menggunakan ujung-ujung jari, terutama tiga jari tengah, atau hanya ibu jari tergantung dari daerah yang akan dimassage.  Mirip dengan manipulasi effleurage, hanya dibedakan mengenai arah gerakan yang dilakukan serta tujuan yang dicapai.  Stroking dilakukan dengan arah yang tidak menentu, yaitu dari bawah ke atas dan sebaliknya, kesamping kiri atau kanan menyusuri sela-sela iga atau diantara lekuk-lekuk tulang yang lain. Sedang effleurage adalah gerakan yang selalu menuju ke arah jantung.memberi efek menenangkan, mengurangi rasa sakit mempengaruhi syaraf-syaraf tepi dan menghilangkan kekejangan otot. 

Manipulasi Massage Posisi Telengkup, Telentang dan Duduk

Posisi Tidur Telungkup
      Posisi tidur telungkup yang baik adalah kedua tangan di samping menjulur ke atas supaya tangan tidak terjadi pembendungan. Kepala dipalingkan ke kiri atau ke kanan dan d atas bantal. Kaki luruskan saja dan pas di engkel kaki di gulingkan ke arah dalam. Dan dibawah sebagai penyegar pandangan (misalnya : bunga segar yang diletakkan di baskom).
Posisi lengan yang di samping badan hendaknya jangan sampai terkulai ke bawah, karena akan banyak darah yang mengalir ke lengan sehingga terjadilah pembendungan. Oleh karena itu lengan diletakkan di samping badan, dengan jari-jari serta telapak tangan menghadap ke atas.

Untuk menjaga agar kaki bawah (sendi pergelangan  kaki : engkel) tidak terlalu bengkok yang menyebabkan rasa sakit berilah alas dengan guling di bawah kura-kura kaki. Jika ada pasien yang bentuk badannya tinggi dapat digunakan cara yaitu meletakkan kakinya pada tepi bangku masase dengan diberi alas bantal tipis atau handuk yang dilipat, dan apabila pada posisi telungkup ada pasien yang merasa sakit pada daerah lutut, berilah alas berupa handuk atau bahan lain, sehingga tempurung lutut akan terlindungi.

Posisi Tidur Telentang

Untuk memijat tubuh bagian depan, posisi pasien harus tidur telentang dan lengan diletakkan di samping badan. Letakkan bantal yang tidak terlalu tinggi di bawah kepala dan guling atau gulungan handuk di bawah lutut untuk menghindari rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian depan.
Posisi Duduk
Posisi duduk yang lebih baik adalah pantat diletakkan pada alas kursi, sedangkan pinggang-punggung pada kondisi bersandar. Kaki, tangan, leher dan kepala dalam keadaan rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi sedikitpun.
Tempat duduk yang baik adalah bangku masase, tetapi jika tidak ada dapat memakai kursi biasa yang kerangkanya memenuhi syarat secara otomatis, dan sikap masseur/masseuse pada saat memasase dalam posisi berdiri.

Macam macam gerakan massage dan mampaat nya.

Macam-macam gerakan massage dan manfaatnya Mengusap (Efflurage/strocking) Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan ata...